Tulisan ini adalah tambahan untuk tulisanku sebelumnya
tentang Pulau Kakara di sini dan di sini.
|
Di bawah dermaga kayu Pulau Kakara |
Tidak lengkap rasanya kalau udah nyebrang ke pulau Kakara
dan tidak snorkeling atau bahkan diving. Untuk diving, di pulau ini sudah
tersedia sebuah diving center. Perlengkapan diving yang tersedia cukup memadai. Namun terlebih dahulu sobat harus menghubungi dinas pariwisata setempat
terkait fasilitas dan guide. Aku belum pernah coba diving sih. Soalnya belum
bisa. Hehe... Baru rencana ingin belajar. Kata temanku yang sudah pernah kursus diving
di sini, biayanya Rp. 250.000,- per orang untuk setiap kali pertemuan.
Sedangkan untuk yang sudah mahir dan ingin menjelajah, biayanya lebih murah.
|
Diving Center di Pulau Kakara |
Karena aku belum pernah diving, maka kali ini akan membahas
lebih banyak tentang snorkeling saja. Hehe…
Kalau sobat bertanya, di mana tempat snorkeling yang bagus
di Halmahera Utara, maka biasanya yang akan aku sebutkan pertama kali adalah
pulau Kakara. Kenafa? Kenafaa? Kenaffa eh kenaffa??? Hehe… Karena pulau ini
salah satu favoritku. Lho? Trus kenaffaaa??? Hehe… Salah satu kelebihannya
menurutku adalah karena spot snorkelingnya sangat luas dan terletak di
pinggiran pantai bagian utara pulau. Jadi tidak perlu naik perahu lagi dari
area pulau untuk sekedar snorkeling. Selain itu, karangnya masih banyak yang
bagus, meskipun didominasi oleh karang yang keras. Ikan-ikannya juga sangat
banyak dan beragam.
Selain di bagian utara pulau yang merupakan lokasi favorit,
area snorkeling juga sepertinya terdapat di bagian selatan, yang akan dilewati
kalau kita naik perahu menuju ke perkampungan atau saat menuju ke pulau
Tagalaya. Tapi sampai saat ini aku belum pernah coba spot ini. Hanya melihat
dari atas perahu saja. Hehe…
|
Mendekati pulau Kakara bagian selatan, perjalanan dari Pulau Tagalaya |
Setelah perahu mendarat di pulau, tinggal jalan menyusuri
pantai ke arah utara. Di situ, hamparan luas terumbu karang telah siap untuk
dijelajahi. Coba deh naik di menara kecil yang ada di pinggir pantai di situ,
dan lihat ke laut. Semua terpampang nyata dari atas sini. Hehe..
|
View dari atas menara kecil di pinggir pantai Pulau Kakara |
Waktu yang tepat untuk menjelajahi pulau adalah saat air
laut pasang. Saat air laut surut, terumbu karang di pulau ini banyak yang
tampak ke permukaan bahkan sampai kelihatan keluar. Area snorkeling akan menjadi semakin
dangkal. Jadi sudah tidak nyaman untuk snorkeling. Badan bisa lecet-lecet
terkena sabetan karang yang keras, belum lagi karangnya bisa patah-patah
dan rusak karena tertindih badan. Kasian kan. Hehe…
|
view pantai dari laut, dengan air yang jernih :O |
|
view dari laut. yang titik-titik warna biru itu ikan lho.... :O |
|
kalo yang itu orang lho ya (si Dzikri), bukan ikan. Haha.... |
Untuk yang belum bisa berenang atau baru belajar snorkeling,
area pinggiran pantai bisa menjadi tempat belajar.
|
Narsis dulu... hehe.... |
|
spot snorkeling di pinggiran pantai |
|
area di dekat pantai didominasi oleh jenis karang keras |
|
Semakin menuju ke tengah |
|
Terumbu karang masih bagus dan padat sekali |
Sampai beberapa puluh meter dari bibir pantai ke arah laut,
masih sangat dangkal dan didominasi oleh jenis terumbu karang yang keras. Terumbu
karangnya sangat padat nyaris tak memberikan celah untuk dasar laut. Berbagai jenis ikan pun warna warni
tampak wara wiri dengan sombong dan angkuhnya di sekitar sini. Meski kalau
didekati pasti kabur mereka. Hehe..
|
Eksis lagi ah... hehe.. |
|
Masih di pinggiran pantai nih sob |
|
Sambil foto2.hehe... |
|
Ini apa ya namanya? |
|
Terumbu karangnya padat sekali. |
Di area dangkal ini Dijamin tidak akan tenggelam. Tapi
hati-hati kalau mau berpijak, jangan tergoda untuk menginjak karangnya. Meski
kelihatan keras, tapi bisa patah. Untuk berpijak, carilah bongkahan yang kuat - aku revisi kalimat ini (02/08/2015) karena baru tahu - sebaiknya jangan pernah minginjak atau menyentuh karang, meskipun itu kelihatan berupa bongkahan yang kuat atau kokoh. Jangankan menginjak, menyentuh dengan tangan saja sudah bisa membuat terumbu karangnya mati. Informasi ini aku peroleh dari seorang teman seorang peneliti laut, dan dari artikel di internet.
Semakin mendekati area yang lebih dalam, terumbu karangnya semakin beragam dan
semakin bagus. Terumbu karang jenis soft coral akan lebih mudah ditemukan. Ikan-ikannya
akan semakin banyak dan ukuran semakin besar. Apalagi kalau sudah mendekati
area “jurang” atau orang sini biasa menyebutnya “tubir”. Ikan-ikannya semakin
padat dan beragam saja.
|
Dari sekian banyak ikan, ini salah satunya yang gampang didekati |
|
Ikannya sadar kamera lho. haha... |
|
Peace bro... haha... |
|
si Dzikri. |
|
Tarik napas dulu sob. Haha... :D |
|
Salah satu foto favoritku nih sob. Hehe.... |
Oh, ya. Selain tips perjalanan ke Pulau Kakara yang sudah pernah aku tulis di postingan sebelumnya di sini dan di sini, ada tambahan tips lagi nih sob. Jangan lupa bawa baterai cadangan. Waktu ambil foto-foto di atas, pas sudah mendekati area jurang/tebing, tiba-tiba baterai kameraku drop. Padahal di situ ikannya banyak sekali dan terumbu karangnya sangat indah. Jadi jangan sampai hal ini terjadi, ntar nyesel lho. hehe.... Satu lagi, mari kita jaga kelestarian terumbu karang. Jangan sembarangan menginjak, mengambil apalagi mengebom. Hehe...
|
Salah satu foto favoritku. Makasih mba' Marlina, fotonya bagus. Aku kelihatan keren. haha... |
Masih banyak kekayaan alam bawah laut di Indonesia tercinta ini yang belum banyak dikenal, namun tak kalah indahnya.
*****
No comments:
Post a Comment