Search This Blog

Pages - Menu

Sunday 25 May 2014

Menelusuri Indahnya Pesona Pulau Bobale


(Pulau Bobale, Halmahera Utara, 11 April 2014 
Sudah lama aku ingin ke Pulau Bobale ini. Dan pada 11 April lalu, akhirnya kesampaian juga. Kali ini aku bersama tiga orang teman, Jihad, Ichad dan Amin. Dengan peralatan snorkeling yang lengkap, aku pun siap memulai perjalanan.

Pulau Bobale: (kiri-kanan) Jihad, Ichad, Amin, Thox

Pulau  Bobale adalah sebuah pulau berpenghuni yang terletak di perairan Halmahera Utara. Selain pesona alam yang indah, perkampungan yang asri, batu karang, pasir putih yang halus dan laut yang jernih dengan gradasi warna yang indah, Pulau Bobale dikenal juga sebagai salah satu pulau penghasil mutiara secara tradisional di Kabupaten Halmahera Utara. Di pulau ini masih terdapat sisa peninggalan Perang Dunia II berupa bunker Jepang.

Otw Pelabuhan Daru

Untuk menuju ke pulau Bobale, dari Tobelo terlebih dahulu kami menuju ke pelabuhan Daru. Perjalanan darat dengan mobil memakan waktu sekitar satu jam lebih sedikit. Ada dua alternatif transportasi darat, yaitu angkutan umum Rp. 20.000,- per orang sekali jalan, atau mobil avanza pelat kuning Rp. 25.000. Sebaiknya jika anda mau mencari angkutan, cari saja di terminal Wosia, Tobelo. Karena kalau mobil di pinggir jalan, baik itu angkutan umum atau avanza pelat kuning, mereka biasanya memasang tarif yang sedikit lebih tinggi.

Dari pelabuhan Daru, kemudian menyeberang dengan menyewa perahu jenis “body”, demikian masyarakat setempat biasa menyebutnya, dengan ongkos Rp. 100.000 pulang pergi. Sebenarnya bisa juga menggunakan perahu regular dengan tarif lebih murah. Namun dengan alasan efisiensi, kami memilih untuk mencarter saja. Lagipula harganya sudah cukup murah untuk berempat.
Pantai di Pelabuhan Daru

Pemandangan di pelabuhan Daru cukup bagus. Garis pantai yang panjang, hamparan pasir yang landai dan pohon kelapa di pinggiran melengkapi keindahan pantai ini, seolah telah siap menyambut siapa saja yang ingin menyeberang. Pulau Bobale pun terlihat dekat dari sini.

Ini yang namanya perahu "body" sob. Yuk mari naik...
Bareng penumpang yg adalah penduduk lokal
Pulau Bobale sudah kelihatan. Pengen ke ujung yang putih itu tuh..
Yang ngurusin mesin. Semangat pak.. hehe... :D
Cuaca hari ini cerah sedikit berawan, meski lautnya lumayan berombak. Sedikit goncangan di atas perahu seolah sudah biasa. Dan setelah sekitar 15 menit perjalanan, sampailah kami di Pulau Bobale. Kesan pertama? Bersih. Kami turun di sisi barat pulau yang sebagian besar adalah batu karang. Sebenarnya bisa juga turun langsung di area wisatanya. Namun saat itu lagi berombak, sehingga agak sulit menepi di situ. Air kebetulan lagi surut, batu-batu karangpun kelihatan muncul di permukaan. Adalah suatu kombinasi yang bagus dengan alam di sekitarnya.
Menyusuri batu karang di Pulau Bobale
Menyusuri batu karang di Pulau Bobale
Semakin mendekati area wisata pasir putih di Pulau Bobale

Kami kemudian menyusuri pinggiran pantai batu karang itu untuk menuju ke sisi pulau yang merupakan tempat wisatanya. Selama menyusuri pinggiran pulau ini, kami disuguhkan oleh pemandangan yang indah. Setelah melalui bebatuan karang, kami akhirnya sampai di area pasir putih. Pasirnya putihnya halus dan bersih. Seperti layaknya pulau-pulau di daerah Halmahera, di sini juga tersedia sebuah dermaga kayu yang masih bagus. Meskipun fasilitasnya berupa pondok dan toilet sudah kelihatan tidak terurus (rusak), namun pantainya bersih, asri dan pemandangannya sangat indah. Begini aja udah bagus pemandangannya, bagaimana kalau fasilitasnya udah dirawat dengan baik yaaa?

Dermaga kayu di Pulau Bobale ini udah kelihatan dari sini.
Dermaga kayu di Pulau Bobale
Dermaga kayu di Pulau Bobale

Sayangnya laut saat itu cukup berombak, sehingga aku hanya bisa snorkeling di area yang tidak terlalu jauh dari bibir pantai. Padahal katanya di pulau ini juga terdapat terumbu karang dengan biota laut beragam yang menjadi salah satu tujuan para penyelam. Karangnya hanya beberapa yg aku temukan, lebih  banyak tumbuhan laut. Sepertinya sisi pantai ini memang cocok untuk berenang dan loncat-loncatan dari dermaga. Hehe… 

Pulau Bobale: Si Amin lagi motret si Ichad
Pulau Bobale: Thanks God I'm Here..... :D

Karena masih penasaran, saya lanjutkan snorkeling ke bagian lain pantai. Saat mencoba menyelam mendekat di area sebuah bongkahan koral, tiba-tiba… aaaaaaaaaaakkkkk…. Ada sesuatu yang menyengat di mulutku. Seperti sengatan listrik sekejap namun meninggalkan rasa kayak ada jarum-jarum yang bersemayam di bawah kulit muka. Mungkin tadi itu sejenis ubur-ubur atau apa gitu. Yang pasti rasanya cukup perih, dan bibir terasa dower werkewer suwer… eh, kebalik ya. Ughhh…. Langsung cepat-cepat aku berenang keluar dari perairan, menuju pondok yang terletak di pinggir pantai.

Menuju perkampungan Desa Bobale lewat gapura ini.
Desa Bobale (Pulau Bobale) Halmahera Utara
Desa Bobale (Pulau Bobale) Halmahera Utara
Pulau Bobale: ada fasilitas ini lho... :

Hujan tiba-tiba turun. Kamipun sudah siap-siap untuk kembali ke Tobelo. Setelah hujan reda, kami menuju ke sisi pantai di mana tadi perahu kami diparkir. Kali ini kami memilih jalan yang lain, yaitu menyusuri perkampungan di dalam pulau Bobale. Suasana kampung Bobale tenang, bersahabat, dan banyak anak-anak yang bermain. Jalanannya masih tanah.
Desa Bobale (Pulau Bobale) Halmahera Utara

Pulau Bobale: Main layangan. Ikut donk... hehe

Saat perjalanan pulang, kami ditemani oleh salah seorang bapak penduduk asli pulau Bobale. Ia menawarkan beberapa butir mutiara air laut yang diambilnya sendiri dari dalam laut di sekitar pulau bobale. Bapak itu bercerita bahwa mutiara itu diambil di kedalaman kurang lebih 30 meter di bawah laut, dengan menggunakan peralatan sederhana. Untuk bernafas, ia menggunakan selang yang panjang. Wew…

Karena mutiara ini asli mutiara air laut, ya sudah. Langsung saja si Ichad menyambarnya dengan harga Rp. 350 ribu untuk tiga butir. hehe...

Pulau Bobale: Mau balik ke Daru. "body"-nya yang mana ya?

Pulau Bobale: Nah itu dia "body" kita... hehehe...

Jangan liat perutnya yaaa... liat mutiaranya. haha...

Oh, ya. Penduduk dan nelayan di daerah ini ramah. Salah seorang temanku pernah bercerita, bahwa beberapa waktu yang lalu mereka ke sini menumpang perahu nelayan. Setelah bermain di pantai, mereka menumpang mandi di rumah nelayan tersebut. Bahkan dikasih minum teh juga. Meskipun sederhana, tapi mereka sangat welcome dengan pendatang.

Pulau Bobale - Halmahera Utara: Akan merindukan suasana ini.... :)

Oh, iya. Hampir lupa. Saking antusiasnya aku bercerita sambil ngebayangin Pulau Bobale yang indah banget ini, hampir lupa membahas tentang makanan ya? hehe.. Baiklah. Akan sulit mencari rumah makan di Pulau berpasir putih yang sangat halus ini. Untuk itu sobat bisa membawa bekal dari rumah. Apa? nggak sempat? oke, jangan khawatir. Di pelabuhan Daru tersedia warung-warung makan. Salah satunya warung ini. Harganya relatif terjangkau. Standar harga Tobelo lah...

Salah satu rumah makan di Daru. Warung Jawa lho...
Silahkan duduk. hehe...
Warung Jawa tapi menu-nya umum yaa.. hehe...
Itulah cerita singkat perjalananku di Pulau Bobale, Halmaher Utara, Maluku Utara. Semoga saja tidak ngiler yaa.. hehe.. Apa? ngiler? makanya ke sini.. hehe... :D
Perjalanan kembali ke Tobelo Kab. Halmahera Utara

 *****