Search This Blog

Pages - Menu

Monday 14 April 2014

Snorkeling bareng Asrin, si Bolang dari Pantai Luari


(Pantai Luari, 29 Desember 2013)

Tulisan ini adalah lanjutan tulisanku yang sebelumnya tentang Snorkeling di Pantai Luari 

Asrin, si Bolang dari Luari - Halmahera Utara
Saat memulai snorkelling, tiba-tiba ada anak kecil berumur sekitar 7 tahun ikut-ikutan nyelam. Dengan hanya menggunakan kacamata renang yang sederhana, dia mengiringi kami. Asrin namanya. Sesekali dia tersenyum dan tidak kelihatan ekspresi lelah di wajahnya meski kami sudah mondar mandir di pantai yang cukup luas ini. Kadang kami bertanya kepada Asrin, di mana area karang atau ikan yang bagus.
with Asrin si bolang di Pantai Luari - Halmahera Utara
with Asrin si bolang di Pantai Luari - Halmahera Utara

with Asrin si bolang di Pantai Luari - Halmahera Utara

"nda cape’ dek?" tanyaku

"tarada," jawabnya singkat penuh semangat. (tarada=tidak)

Asrin dengan tum-nya
Kacamata air yang dia gunakan ternyata handmade buatan tete(kakek)-nya. Kakek Asrin adalah seorang nelayan. Di saat tidak melaut, biasanya mereka menyewakan ban pelampung untuk pengunjung. Kalau lagi ke sini, sering aku ngobrol dengan kakeknya itu. Banyak informasi dan ilmu yang saya dapatkan. Mulai dari kondisi pantai, karang, sejarah, cerita rakyat, sampai bagaimana memperkirakan cuaca di laut hanya dengan memperhatikan pergerakan dan bentuk awan.

Asrin dengan tum-nya

Kembali ke kacamata air-nya si Asrin. Kalau diperhatikan, bahannya dari kayu, dengan kaca biasa, dan pengikatnya menggunakan karet. Dia terlihat sangat nyaman menggunakannya. Masyarakat nelayan di Halmahera Utara biasa membuat kacamata air tradisional ini. Kacamata ‘’Tum’’ namanya. Bahkan ada yang dijual juga.

Sesekali aku menoleh ke arah Asrin ketika kami sedang berada di area yang cukup dalam. Khawatir juga terjadi apa-apa dengan anak orang. Hehe.. Walau aku yakin si bolang ini pasti jago renang. Dan benar saja. Ya itu, yang namanya si bolang anak pantai, dia sih nyantai-nyantai aja kesana kemari, dan sesekali menyelam ke bawah. Bahkan kadang dia yang sekedar mengingatkan aku apabila kami sudah di area yang cukup dalam. Hehe…

“kaka, so dolong tu…” katanya (kakak, sepertinya udah dalam tuh)

with Asrin si bolang di Pantai Luari - Halmahera Utara
Salut deh sama adik yang satu ini. Meski alatnya lebih sederhana dari yang kami gunakan, tapi dia terlihat sangat lincah, percaya diri dan menikmati penyelamannya di pantai Luari. Aku selalu kagum dengan anak-anak pantai. Di umur begitu muda sudah berani dan lincah berenang di laut. Sementara aku, baru belajar berenang setelah usia di atas dua puluh tahun. Itupun tidak selincah mereka yang masih kecil. Hahahaha.... :P
with Asrin si bolang di Pantai Luari - Halmahera Utara
 Kapan-kapan kita snorkelling lagi yaa dek… :D
*****

Snorkeling di Pantai Luari

(Pantai Luari, 29 Desember 2013)

Hari ini cukup cerah. Setelah tadi pagi hunting foto-foto sunrise di Tanjung Pilawang dengan Dzikri, rencana selanjutnya adalah ke air panas Mamuya. Sekedar mengisi waktu di pagi hari libur begini, sambil merefleksikan badan setelah seminggu beraktifitas. Sambil siap-siap, tiba-tiba ada bbm masuk,

"bawa snorkel, barang kali mau renang…" bbm dari dzikri

Renang? Snorkelling kali bro. hehe

"Haha… renang di mana? Luari?"

"Luari, bro. Masih kuat to?" katanya.

"owh.. siipp. Berarti seperangkat alat snorkelling nih alamtnya"

Dia bertanya apakah aku masih kuat atau tidak. Ya, karena dalam waktu kurang dari seminggu ini, setidaknya sudah tiga kali kami snorkelling sambil freediving di tiga pulau yang berbeda di Halmahera Utara.

Sebelum berangkat, kami buat kesepakatan. Karena rencana awalnya memang hanya ke Mamuya saja, jadi kalau seandainya air di pantai Luari keruh karena intensitas ombak yang tinggi, berarti snorkelling dinyatakan batal demi hukum. Hehe… Oke sob.

Dengan menggunakan motor pinjaman yang sesekali mogok di jalanan, sampai juga kami di Luari. Suasana pantai seperti biasa. Pagi-pagi begini masih sunyi dan bersih. Dan sayang sekali, airnya sama seperti minggu lalu, keruh. Maklum, musim ombak dan hujan.

‘’Keruh bro. Udah sejauh ini tapi. Tanggung banget kalo nggak nyemplung,’’ kataku. 

Kami sepakat, dan petualangan menikmati keindahan bawah laut pantai Luari yang agak keruh saat itu pun di mulai. 

Pada umumnya air yang keruh adalah di bagian yang banyak pasir halusnya. Sedangkan di area yang sedikit dalam maupun yang banyak karangnya lumayan jernih. Ikan-ikan beraneka ragam wara wiri di sini. Ikan buntel dengan berbagai warna dan corak sering aku temui. Lion fish juga tak jarang suka nongol di area yang dangkal. 


Ikan badut dan geng-nya; Pantai Luari - Halmahera Utara
Anemone
Hello... Aku sodaranya Nemo :D

Oh, iya. Di sini ada ikan nemo (ikan badut/clown fish) yang berwarna hitam, bergaris putih dan berkepala orange. Aku sudah hafal lho tempat mangkalnya. Di atas sebuah anemone yang dikelilingi rumput yang tidak jauh dari bibir pantai sebelah kanan. Sudah beberapa kali aku ke sini, mereka masih aja nongol di situ. Entah sampai kapan.

Saat air surut, area yang terdapat terumbu karang yang letaknya  radius beberapa puluh meter dari bibir pantai akan semakin dangkal. Jadi akan kurang menyenangkan kalau untuk snorkelling. Harus ekstra hati-hati kalau bergerak. Takutnya bisa lecet terkena karang. 

Setelah beberapa jam snorkelling, saatnya bilas di Air Panas Mamuya. Meskipun di sini ada tempat bilas, pada umumnya pengunjung banyak yang menyukai air panas Mamuya sebagai tempat bilasnya. Tapi sebelumnya, makan rujak enak nih. 

***

Tips perjalanan ke Pantai Luari:

  • Untuk tambahan referensi, bisa dibaca postinganku sebelumnya tentang pantai Luari.

  • Sedia alat snorkeling/diving sendiri. Di sini tidak ada fasilitas penyewaan.

*****

Sunday 13 April 2014

Menikmati Keindahan Pantai Luari - Halmahera Utara

Pantai Luari, Halmahera Utara
Pantai Luari, Halmahera Utara
Pantai Luari, Halmahera Utara

Pertama kali aku ke sini tahun 2012 lalu. Dan sejak saat itu, jadi makin sering ke sini. Waktu itu sempat kaget, ternyata di dekat Tobelo ada pantai berpasir putih juga, mengingat sebagian besar pantai yang ada di Tobelo adalah berpasir hitam, seperti yang ada di Tanjung Pilawang. Jadi, Apabila sobat lagi berada di Tobelo, kemudian ingin menikmati pantai berpasir putih yang dekat dengan Tobelo tanpa harus menyeberang ke pulau, Pantai Luari-lah pilihan yang tepat.

Pantai Luari terletak di Desa Luari Kab. Halmahera Utara. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit berkendara dari Tobelo untuk mencapainya. Itulah sebabnya kenapa pantai berpasir putih yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik ini selalu ramai oleh wisatawan lokal saat weekend. Bagi sobat yang suka snorkelling, tempat ini bisa menjadi salah satu agenda anda apabila ke Tobelo. Meskipun terumbu karang di area pantai sudah ada yang rusak, namun sebagian besar masih bagus. Menurut informasi dari salah seorang nelayan setempat,  itu disebabkan karena dahulu aktifitas pengeboman ikan di pantai ini sering terjadi. Namun syukurlah sekarang sudah dilarang. Aku mendapatkan informasi juga kalau terumbu karang di bagian utara pantai masih sangat terjaga.

Pantai Luari - Halmahera Utara: ada pasir warna krem juga

Salah satu keunikan dan daya tarik tersendiri dari pantai Luari ini adalah kita bisa menikmati sunrise dan sunset. Untuk sunset, kita harus jalan menuju ke arah kiri pantai sampai ke tanjungnya.

tanjung batu karang di Pantai Luari

Sedangkan apabila berjalan ke sisi kanan pantai, sobat akan menemukan sensasi yang berbeda. Pasir di sebelah sini warnanya agak krem. Dari sini, bisa menyusuri kebun di pinggir laut dengan pemandangan batu karang. Semakin ke ujung, akan mendapati sebuah tanjung batu karang, di mana ombak yang besar seringkali menyambarnya. Suasana di sisi ini sunyi, karena aktivitas pengunjung kebanyakan di area pantai pasir putih. Padahal pemandangan di tanjung ini tidak kalah indahnya. Apalagi lautan kelihatan terhampar luas dari sini.

Pantai Luari, Halmahera Utara
Pantai Luari, Halmahera Utara
Pantai Luari, Halmahera Utara

Saat weekend, pengunjung pantai Luari akan dikenakan retribusi Rp. 20.000 untuk mobil, Rp. 10.000 untuk motor. Sedangkan di hari biasa, gratis.

Rujak khas Pantai Luari - Halmahera Utara

Tidak akan kesulitan mencari makanan di tempat ini. Pisang mulu bebe’, kelapa muda, rujak, jagung rebus manis, ikan bakar, dll, siap memanjakan lidah anda. Semuanya dijual oleh masyarakat  setempat setiap weekend dengan harga yang sangat terjangkau.

Pantai ini bersih. Kalaupun ada sampah, itu biasanya dari para pengunjung yang buang sembarangan. Meski begitu, penduduk setempat rajin membersihkan area pantai ini. Tempat bilas dan toilet yang bersih sudah tersedia. Rp. 5000 untuk mandi, Rp. 3000 untuk toilet.

***

Tips perjalanan ke Pantai Luari

  • Dari Tobelo maupun sebaliknya, bisa menumpang angkot jurusan Tobelo - Galela, Rp. 10.000. Bilang ke supir angkot, minta diturunkan di Pantai Luari. Kalau diturunkan di depan jalan besar, berarti jalan lagi ke dalam sekitar 100m.

  • Kalau menggunakan kendaraan sendiri, Pantai Luari letaknya di desa Luari. Tinggal jalan ke arah Galela. Setelah gapura desa Luari, perhatikan kanan jalan, ada papan nama. Atau tinggal tanya ke penduduk setempat. Jangan malu-malu bertanya. Penduduk di sini very very welcome.

    *****