(Pulau Kakara, 01 Januari 2014)
Pulau Kakara, Halmahera Utara |
Entah sudah
berapa kali aku datang di pulau ini. Seperti hari ini, hari pertama di tahun
2014, aku dan beberapa teman kantor kembali berkunjung ke pulau Kakara. Kali ini,
rombongan dibahagi dua. Rombongan yang satu menggunakan perahu sewaan,
sedangkan aku yang termasuk pada rombongan kedua menggunakan perahu ketinting
pinjaman. Hehe…
Tata dan ayahnya sedang menyiapkan perahu |
"yang mau uji nyali, silahkan gabung ke
perahu kami", kataku kepada teman-teman. Kenapa aku bilang uji nyali? Karena
perahu kami akan dikendarai oleh Tata, teman kantor kami sendiri. Sebenarnya
temanku itu sepertinya cukup bisa lah mengemudikan perahu ketinting. Aku sih oke saja.
Walhasil, total hanya ada 4 orang yang mau di ‘’ketinting uji nyali’ ini. Aku, Ilyass,
Yati dan Tata sebagai pengemudi. Hehe…
Sambil menunggu perahu disiapkan, santai dulu di sini |
Sebelum
berangkat, mesinnya disiapkan dulu oleh Tata dan ayahnya. Meski agak lama, namun suasana pantai di sini cukup bisa lah mengalihkan perhatian. Pelabuhan kontainer Tobelo kelihatan jelas dari sini.
Untuk lebih menikmati indahnya suasana
laut, aku biasanya duduk di depan. Dari sini, pemandangan di depan kelihatan
penuh. Kalo kata tante Syahrini, "terpampang nyata" gitu. Hehe… Alhamdulillah,
laut pagi ini sangat tenang.
Berempat, dari belakang: Tata, Ilyass, Yati, dan aku yg moto. haha.. |
lautnya tenang sekali pagi ini... *ngantuk* |
Yeaah… sampailah
perahu kami di depan pulau Kakara. Bersiap-siap menepi dan melepas jangkar.
Rombongan di perahu yang satu ternyata sudah ada di sana sejak tadi. Kelihatannya
mereka sudah menanti kami dari tadi. Ya iya lah… makanan kan kita yang bawa…
hehehe…..
Udah mau nyampe, lom siap gayanya udah difoto. hadeh... |
Hmm... tak sabar
rasanya untuk segera menikmati indahnya bawah laut sekitar pulau Kakara dengan
airnya yang jernih. Saat perahu sedang mau menepi, aku memperhatikan terumbu
karang di bawahnya. Berharap menemukan ikan nemo (badut/clown fish).
nemo mana yaaa.... |
Dan
tiba-tiba aku melihat sekumpulan ikan kecil yang berwarna hitam dengan bintik
putih yang juga suka nongkrong di
anemone. Biasanya sih ikan-ikan ini nongkrongnya bareng ikan badut itu. Hmm..
mudah-mudahan ada. Tandai.. tandai spot ini. Sebentar baru ngecek. Isi perut
dulu. Jagung manis rebus dan nasi kuning
bagadang favoritku dari tadi
mengganggu konsentrasi aja. Hehehe….
Jagung manis khas Tobelo. Manis banget, sumpah.... bikin ketagihan. |
Puas melahap
makanannya, saatnya snorkelling. Tiba-tiba, perut sakit. Gila’, makanan ini kog
cepet banget yaa reaksinya. Baru aja masuk, udah mau keluar. Haha… dari tadi
sih firasat itu sudah ada, kirain cuman sekedar firasat, eh… ternyata panggilan
alam itu benar adanya. Untung aja di pulau ini ada toilet, meski airnya mesti
harus bersusah payah ngangkat air seember dari pantai, tapi tidak apa-apa lah. Yang
penting hasrat terpenuhi, beban teratasi dan tidak mencemari air laut yang
jernih. Haha…
Baiklah, saatnya snorkelling. Misi pertama,
finding nemo. Menuju di spot yang tadi. Sudah beberapa kali aku snorkeling di
sini, tapi belum pernah aku menemukan ikan badut. Lirik sana, lirik sini, mana
ya… Nah, itu dia sekumpulan ikan hitam kecil berbintk putih entah namanya apa
ikan ini – apakah sejenis ikan badut juga kah? – sedang bermain-main di atas
anemone. Mana kamu nemo…
ada yang tahu nama ikan-ikan yang hitam bintik putih itu? |
Dan…
sssttt... ada satu tuh ikan badut yg nongol.haha.. |
Eh, itu ada
satu.. hehe… sembunyi dia. Malu-malu ternyata. Ikan badut yang aku temukan ini
warnanya merah agak orange gitu, kayak yang sering kita lihat di tv. Berbeda
dengan yang pernah aku lihat di Pantai Luari yang menurutku unik karena ada
campuran hitam-kuningnya. Dan ikan badut di Kakara ini tidak "sejinak" yang
diLuari. Maksudnya, ikan badut di sini masih malu-malu kucing. Hehe.. ikannya
bilang, "lho, emangnya kita kucing apa?". Halah.. :P
Hanya ada
beberapa ekor saja yang aku lihat. Yang penting aku udah nggak penasaran lagi,
bahwa di pulau ini ternyata ada ikan nemo juga.
Oke, saatnya
melanjutkan penjelajahan. Bye.. bye nemo, sampai jumpa di lain waktu. Wait..
nemo itu kan nama ikan badut yang ada di film produksi Pixar itu. Ah, terserah.
Aku nggak suka badut, jadi panggil nemo aja semua…
Mengarah ke
kanan, sekali-sekali ke bawah. Terumbu karang di sini masih bagus. Hanya
beberapa titik saja ada yang sudah rusak. Namun sebagian besar masih utuh dan
terawat alamiah. Mungkin karena jarang ada yang snorkelling di sini, sehingga
jarang juga yang berpijak sembarangan. Sebaiknya teman-teman kalo mau
snorkelling di sini, mohon jangan pas airnya lagi surut. Selain agar badan kita
tidak lecet-lecet terkena karang, juga jangan sampai kita – sengaja atau tidak
sengaja – berpijak, berdiri apalagi berjalan bahkan berlari (lho.. emang bisa
berlari? Hehe…) di atas karang yang mudah patah. Kalaupun terpaksa, pijaklah di
karang yang kuat. - aku revisi kalimat ini
(02/08/2015) karena baru tahu - sebaiknya jangan pernah minginjak atau
menyentuh karang, meskipun itu kelihatan berupa bongkahan yang kuat atau
kokoh. Jangankan menginjak, menyentuh dengan tangan saja ternyata sudah bisa
membuat terumbu karangnya mati. Informasi ini aku peroleh dari seorang teman seorang peneliti laut, dan dari artikel di internet.
Seperti biasa,
ikan-ikan di sini terbilang sangat banyak. Aku yang masih awam dengan dunia
bawah laut tidak begitu mengenal nama-nama jenis ikan di sini. Entahlah, tapi
aku selalu kagum dengan spesies ikan-ikan di sini yang menurut penglihatanku
beraneka ragam bentuk, ukuran dan warnanya. Tidak banyak foto ikan yang
berhasil aku dapatkan, karena ombak yang lumayan besar sesekali menyapu dan
jujur saja aku kurang bernyali kalo sudah begini. Takutnya tergulung ombak dan
terhempas di karang, behh… hehehe.. Meski tadi agak nekad juga sih melawan ombak.
Padahal kalau lagi tenang, biasanya bisa ke area dekat "jurang" bawah laut
atau orang sini biasa menyebut ‘’tubir’’, dimana di situ banyak sekali ikan
berwarna warni wara wiri were woro bara bere (appaan sih :P) dan menggemaskan.
Aku berharap taman lautnya
tetap lestari. Terumbu karangnya tetap terjaga, jangan sampai rusak parah.
Sekarang ini masih jarang orang yang menyelam atau snorkeling di sini. Entah
bagaimana kalau sudah banyak yang tahu, semoga saja nantinya siapapun yang mau menikmati
indahnya bawah laut pulau Kakara bisa ikut menjaga dan melestarikannya, dan
tidak merusaknya. Amiin.
Waktu sudah lewat tengah hari. Saatnya pulang.
Rasanya masih ingin menunggu agak sore sampai airnya pasang biar bisa lanjut
nyelamnya. Tadi belum puas, apalagi air laut sudah tidak terlalu bergelombang.
Tapi apa daya, kalah suara… hehe.. see u
next time Kakara Island… I love u J
Berikut ini sedikit hasil jepretan hari itu di spot snorkeling pulau Kakara menggunakan kamera underwater. Oh, ya. Bagaimana cara mencapai pulau ini? bisa ke postinganku di sini
Ihhh. lucu ikannya, pada ngeliatin aku. Perhatikan yang hitam, kayak lagi bilang "yuhuuuu".. hehe... |
Berikut ini sedikit hasil jepretan hari itu di spot snorkeling pulau Kakara menggunakan kamera underwater. Oh, ya. Bagaimana cara mencapai pulau ini? bisa ke postinganku di sini
Bagus bingiiiiiiiiitz bang. Di maluku utara ya??
ReplyDeleteWah, pengen kesana jadinya...
Yukk.. mari sob ke sini. kabarin aja, kalo butuh guide nanti aku dampingin deh. itupun kalo aku blom pindah dari sini sih. hehe.....
Delete